Top Ads

Ads

Ads Here

Jumat, 21 Januari 2011

OH IBUU

seperti angin,

engkau bisa membawaku berpindah dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah

seperti hujan,

kasih sayangmu selalu mengucur deras memberi penghidupan



masih terekam di ingatanku,

ketika engkau membelikanku ayam goreng favoritmu untuk sarapanku

sementara engkau hanya sarapan dengan mie instan,

kilahmu engkau sudah bosan dengan ayam goreng,

aku tahu engkau bohong ibu



tiada sumpah serapah darimu saat aku berkali-kali gagal

senyuman hangat dan rasa bangga selalu kau tunjukkan saat aku juara



ibu aku tahu engkau lelah,

tapi mengapa engkau masih bisa bangun jam 3 untuk memasak makanan sahur untukku?



ibu aku tahu engkau lelah,

tapi mengapa kau selalu mementingkan keperluanku daripada istirahatmu?



berulang kali aku menyakitimu, saat itu juga engkau memaafkanku

tapi sekali kau yang mengecewakanku, aku marah dan membuatmu menunggu



ibuku,

madrasah pertama kehidupanku,

seberapapun aku berusaha membahagiakanmu sekarang,

aku tahu tidak akan sebanding dengan harga yang harus kau bayar untukku



ibu,

tunggu aku lebih dewasa,

akan kukenalkan engkau dengan seorang wanita,

yang darimu aku harap ia bisa belajar banyak,

belajar menjadi ibu sebaik dirimu untuk anak-anakku kelak



ibuku,

aku tidak tahu berapa jatah umurmu,

aku harap aku bisa membuatmu bangga saat wisuda,

aku harap engkau sempat melihatku mengenakan toga



ibu,

jika sebongkah batu bisa berlubang dengan tetesan air,

aku harap tetesan kebaikan dariku bisa menghapus bongkahan dosa-dosaku padamu bu



bu,

maafin arman yah..

insya Allah berusaha lebih baik lagi dari sekarang

buat ibu, buat bapak dan buat semuanya



Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

Tidak ada komentar :

Comments